Ada yang berbeda pada perhelatan Teacher Writing Camp (TWC)#4 kali ini pada hari Jum’at-Minggu tanggal 26-28 Desember 2014 di Wisma UNJ. Pelaksanaannya yang lebih panjang dibanding TWC ke 1-3 yang lalu membuat kegiatan ini semakin kaya warna, banyak pemateri dan ilmu tentunya. Peserta pun tidak hanya dari Jabodetabek, ada dari Lampung, Jepara, Demak, Sukabumi dan kota-kota lainnya. Merekalah guru-guru hebat yang penuh semangat. Meski di hari libur sekolah, dari jauh-jauh dan bayar pula tapi tetap semangat mengikuti kegiatan ini hingga akhir. Hal inilah yang selalu saya serap semangat dan inspirasinya agar tetap konsisten berbagi kepada semua guru-guru se-Indonesia.
Benar kata mas @isjet (Admin Kompasiana) yang mengatakan pas sesi materinya bahwa gaung TWC ini sudah me-nasional. Setidaknya itu dapat dipahami karena kegiatan ini sudah berlangsung 4 angkatan rutin tiap tahunnya sejak 2012 pertama kali TWC #1 diadakan. Banyak para guru penasaran dan ada juga yang belum berkesempatan ikut. Bahkan yang luar biasanya kegiatan besar nan spektakuler ini hanya kita kelola melalui social media. Antara panitia dan peserta ada yang belum pernah ketemu hanya ketemu pas acara berlangsung. Proses pendaftaran via online di Facebook dan media social lainnya. Tak lebih dari 10 orang yang mengurus acara ini. Sebut saja Omjay guru inspiratif penggagas TWC ini, ada mas Yulef (IT support) kegiatan TWC, saya yang sering kebagian menampung donasi dari sponsor, ayah Dian Kelana sang juru keker yang jepretannya selalu dinanti-nanti, dan di TWC#4 kali ini diketuai oleh pak Namin AB (alumni TWC#3). Para konseptor dan pelaksana inilah yang berada di balik layar kesuksesan TWC tiap tahunnya.
Saya pun selalu menginfakkan waktu dan tenaga untuk memfasilitasi para peserta TWC. Namun saat TWC#3 tahun 2013 lalu saya absen karena harus menunaikan tugas di luar kota yang waktunya berbarengan dengan TWC. Pada TWC#4 kali ini yang dilaksanakan selama 3 hari saya baru bisa bergabung di hari kedua karena sudah menjadwalkan liburan dengan anak dan isteri. Di sesi awal saya mendampingi mas @yulef yang memaparkan tentang pemanfaatan google untuk pembelajaran (google for education). Mas @yulef yang selalu memberikan info-info mutakhir seputar literasi ICT pun memberikan beberapa tools yang bisa digunakan oleh para guru dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar.
Bersama Mas @yulef di Sesi Google For Edu
Bersama ketua panitia, Pak Namin AB dan salah satu peserta dari SMKN 1 Tarumajaya.
Di hari terakhir saya diberi amanah sama panitia untuk memberikan materi etika menulis dan ber-sosial media. Tak banyak yang sharing-kan pada sesi saya. Hanya satu kata kunci bahwa sosial media yang merupakan ruang publik harus tetap menjaga ruang-ruang privat. Saya tampilkan pula beberapa kasus yang terjadi akibat kurang menahan diri dan berfikir jernih dalam memposting kata-kata di sosial media. Etika itu ada dalam diri kita sebagai pengelola, pengisi konten dan pengatur komen di akun sosial media. Oleh karenanya beretika di dunia maya sama seperti di dunia nyata dan gunakanlah hati untuk memfilter apa yang kita tulis, posting dan share kepada seluruh isi dunia melalui satu “klik”. Thinking before click”.
Sesi Ice Breaker Di pagi Hari
Kegiatan TWC#4 ini juga diliput oleh Metro Tv, silahkan lihat disana.
Selamat kepada para peserta TWC#4. Teruslah menulis dan menginspirasi. Sampai jumpa di lain kesempatan.
abuabbad.com 