Manusia di dunia ini butuh organisasi. Banyak hikmah organisasi yang kita jalani akan terasa manfaatnya ketika kita semakin dewasa dimana semakin bertambahnya umur maka bertambah pula tantangan kita. Itulah sekelumit opening dalam sesi motivasi yang saya sampaikan kepada teman-teman OSIS Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 33 Jakarta. Dalam rangka konsolidasi organisasi untuk optimalisasi pengembangan diri bagi pengurus OSIS yang baru mereka mengundang saya untuk sharing motivasi berorganisasi via pak Asep Mulyana, S.Pd selaku pembina OSIS yang saya kenal melalui dunia maya. Pak Asep yang juga guru blogger merupakan alumni (peserta) Teacher Writing Camp (TWC) yang digagas IGI (Ikatan Guru Indonesia). Alhamdulillah perkenalan dari dunia maya ini bisa membawa kami bersilaturahim di dunia nyata.
Setelah menelusuri jalan Bekasi-Cijantung akhirnya saya tiba di MTsN 33 melewati Sekolah PB Soedirman Pusat di kawasan Cijantung Jakarta Timur. Setibanya saya dilokasi pak kepala madrasah sedang menyampaikan sambutannya dan membuka acara. Saya pun disambut oleh pak Asep dan pak kepala madrasah. Seusai menyampaikan sambutan kepala madrasah langsung pamit karena ada acara lainnya. Usai shalat Ashar berjama’ah saya pun memulai sesi saya. Ada 3 step yang saya berikan dalam sesi ini yaitu, Opening (apersepsi, brain gym, ice breking, telling), Dinamika Organisasi (games perilaku organisasi, penentuan kekuatan & kelemahan), serta Closing (feedback). Saya pun tak lupa menyematkan nilai-nilai olympisme yang sudah saya dapat dari TOT Olympisme yaitu Excellence, Respect, Friendship. Ketiga nilai tersebut juga sangat berguna sekali dalam berorganisasi.
Para audience nampak serius dan bersemangat untuk menjalankan roda organisasi yang bagi sebagian baru dirasakan. Saya pun teringat bagaimana ketika dulu masih menjadi murid di madrasah Tsanawiyah pengalaman menjalankan roda organisasi. Hal tersebut menjadi motivasi tersendiri karena berangkat dari pengalaman yang menarik dalam berorganisasi. Mengapa berorganisasi? Dari latar belakang Agama jawabannya pun tak lepas dari pedoman ummat Islam bahwa berorganisasi juga perintah Allah dimana dalam surah Ali ‘Imron ayat 159 kita diperintahkan untuk bermusyawarah. Untuk itulah dalam bahasa Arab ada kata “ummun” (ibu) – “ummat” (kaum/golongan) – “imam” (pemimpin) yang memiliki kesamaan akar kata. Bahwa dari rahim ibulah semua manusia lahir kemudian menjadi satu kaum atau golongan dan dari golongan itulah dibutuhkan pemimpin. Hal tersebut menyiratkan bahwa organisasi merupakan perintah Allah dan menjadi fitrah yang sudah ada sejak lahir.
Dalam organisasi ada 3 aspek yang senantiasa bisa dan selalu kita asah yaitu knowledge, skill, dan attitude. Dimana ketiganya ini sangat membantu kita terutama peserta didik dalam mengembangkan diri. Tak terasa waktu sudah berlalu hampir satu jam setengah dan saya pun mengakhiri sesi dengan dialog dan memotivasi untuk terus berkarya melalui organisasi. Sambil menunggu waktu berbuka puasa kami pun mendengarkan tausiyah (kultum) yang sangat inspiratif dari ibu guru Kusmiyati, S.Ag tentang korelasi ibadah puasa dengan mental organisasi. Dikatakann bu Kus bahwa tujuan puasa sebagai Total Quality Control yang itu sangat berkaitan dengan praktek organisasi.
Selesai berbuka, shalat maghrib berjama’ah dan menikmati makan malam bersama teman-teman OSIS kemudian berbincang-bincang dengan pak Asep sejenak saya pun pamit untuk kembali pulang. Terima kasih saya ucapkan buat teman-teman OSIS MTsN 33 Jakarta yang sudah bersinergi dengan saya khususnya pak Asep selaku pembina OSIS dan kepada bapak kepala madrasah atas penerimaannya. Semoga bermanfaat, Do the best and Excellence-Respect-Friendship.
Photo lainnya bisa dilihat disana
Slide ada disana
A series? Great idea, keep this up plyese.Maabe you could start with all the shops that were old advertisers in Overstreet. I loved that early ad you’ve got in this article. ~ jim b.