Sebagian dari kita (termasuk saya) mungkin ada yang gemas dengan jawaban-jawaban pak presiden yang selalu mengambang, bahkan akhir-akhir ini sering melempar pertanyaan kepada para menterinya tentang kebijakan-kebijakan dan isu yang kontroversial. Entah untuk menghindari pertanyaan akibat kebijakan kontroversial atau memang tidak memahaminya atau memang belum ada koordinasi kepada presiden. Tapi kalau yang terakhir nampaknya jauh dari kemungkinan. Bagaimana mungkin suatu kebijakan yang berdampak ke publik tapi presiden belum mendapatkan kabar. Namun bagi saya, jawaban seperti itu kurang pas diberikan oleh presiden kepada rakyat. Apalagi ditambah menjawabnya sambil melempar senyum-senyum lebar. Tidak ada salahnya kita disuruh bertanya ke menteri langsung agar dapat jawaban yang detail. Tapi lebih afdhol lagi kalau presiden menjawab dengan bijak dan secara garis besar saja baru detailnya menteri yang menjelaskan.
Sebagai seorang pemimpin tentu banyak harapan yang diinginkan oleh yang dipimpinnya. Tak pelak, terkadang semua problematika yang terjadi dalam organisasi mutlak sang leader harus memahami dan mengetahuinya. Oleh karenanya, pemimpin juga harus siap menghadapi kritik, sanggahan, dan pertanyaan dari anggota dan harus mampu menjawab serta menjelaskannya. Bagaimana mungkin seorang pemimpin ketika ditanya permasalahan yang terjadi dia tidak tahu dan tidak ma(mp)u menjawabnya. Alih-alih dia jawab malah dilempar ke pihak lain. Meskipun dia lempar pertanyaan itu kepada staff atau bagian dalam organisasi. Bagi anggota organisasi ada yang mungkin membutuhkan jawaban secepatnya langsung dari pemimpin sehingga tidak menanyakannya kepada wakilnya atau bidang lainnya.
Hal tersebut juga menunjukkan kapabilitas dan kompetensi seorang pemimpin. Dimana pemimpin harus menguasai segala bidang yang ia pimpin. Kepala sekolah misalkan, dia harus mengerti dan menguasai permasalahan bidang-bidang yang melingkupinya, ada kurikulum, kesiswaan, sarpras, humas, SDM, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan sistem organisasi? Bukankah masing-masing bidang harus bisa menjelaskan juga? Ya betul… sangat betul… jika butuh penjelasan lebih detail dan rinci masing-masing bidang juga memang harus siap menghadapi pertanyaan. Jadi tidak ada salahnya kalau seorang pemimpin juga harus menjawab persoalan organisasi secara umum. Tapi jika pemimpin tidak bisa menjawabnya dan langsung mengarahkan pertanyaan tersebut ke bidang tertentu agar mendapat jawaban disitu menambah tanda tanya bagi si penanya. Mengapa pemimpin yang diharapkan memberikan jawaban tapi seperti tidak mengetahuinya. Sekali lagi, kapabilitas dan kompetensi seorang pemimpin terlihat dari cara dia menjawab pertanyaan.
Seperti pagi ini dimana anak-anak (murid) kami kelas 7&8 berangkat ke Cilember untuk kegiatan BATRA ILMI CAMP (Basic Training Islamic Leadership Mentari Indonesia). Sebagai pimpinan di sekolah tentu saya harus bisa menjelaskan seputar program sekolah tersebut. Beberapa orang tua banyak yang bertanya tentang lokasi dan seputar agenda kegiatan ke saya. Bahkan beberapa ada yang komplain masalah lokasi camp-nya dan sebagainya. Tentu saya harus jawab dan saya jelaskan. Tidak saya suruh bertanya ke bidang kesiswaan, pembina pramuka, atau ke panitia. Sebagai pemimpin saya harus siap kalau ditanya dan harus bisa menjelaskan apa yang sudah diputuskan. Kalau tidak Bukan malah kita menyerahkan orang tua untuk bertanya kesini dan kesana.
Memang tidak mudah menjalankan tugas dan fungsi kepemimpinan bagi sebuah organisasi baik lingkup kecil maupun besar. Apalagi kalau sampai ada ketidak samaan antara jawaban pemimpin dengan anggotanya. Itulah pentingnya komunikasi. Bisa dikatakan inti dari semua problematika dan ketidak harmonisan organisasi terletak pada aspek komunikasi. Maka berkomunikasilah seaktif mungkin dan sefleksibel mungkin.