Menghadiri wisuda adik saya pada hari Selasa, 21 Oktober 2014 di Balai Sudirman Jakarta tentu mengingatkan saya 6 tahun yang lalu dimana saya diwisuda di kampus tercinta. Tentu perasaan senang dan bangga itu pula yang dirasakan adik saya, Guntur Dwi Priambudhi saat ini dimana dia telah berjuang dengan tenaga dan pikiran untuk merampungkan kuliah tepat 4 tahun. Kami memang seperti memiliki konsensus yang tersirat bahwa kuliah kami tidak boleh sampai 5 tahun. Alhamdulillah setelah saya merampungkan kuliah S1 dengan masa 4 tahun sekarang dilanjutkan adik saya yang pertama juga 4 tahun dan mudah-mudahan adik saya yang bontot juga nantinya tidak sampai 5 tahun.
Kuliah bagi sebagian orang ada yang menganggapnya sebagai perjuangan. Seperti kami, dimana biaya untuk kuliah harus bisa disiasati dengan baik, bahkan adik saya di akhir semester sudah sambil bekerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Maklumlah karena jurusannya memang ekonomi dengan konsentrasi analis efek sehingga bidang perbankan dan bursa efek menjadi wilayah kerja idaman dia. Mengapa bagi kami kuliah termasuk perjuangan. Selain faktor biaya yang tidak selalu rutin ada setiap semesternya kuliah juga kami jadikan sebagai sarana meneruskan cita-cita orang tua kami yang tidak sampai. Bapak kami dulu ingin kuliah namun apa daya karena harus membantu membiayai adik-adiknya yang merupakan paman kami untuk sekolah pada saat itu maka terpaksa bapak kami mengalahkan cita-citanya untuk kuliah.
Saat saya kuliah di Jogja sempat dikenalkan dengan teman sekelas bapak saat SMA yang sekarang menjadi dosen di UGM. Ketika bertemu dengan teman bapak beliau pun menceritakan hal itu. Saat ini adik saya Guntur tercatat sebagai wisudawan dari Universitas MH. Thamrin Jakarta. Semoga ilmu yang didapatnya bermanfaat dan senantiasa diliputi keberkahan oleh Allah SWT. Kami pun masih berusaha dan berdoa untuk dapat melanjutkan studi pasca sarjana. Semoga harapan kami dan orang tua dapat terwujud.