abuabbad.com

Home » apah bae » Jangan Tunda Menulis!

Jangan Tunda Menulis!

Menulislah dan rasakan berkahnya

bhayusulis.guru-indonesia.net

Blog GeSchool

Tak terasa hampir dua bulan sudah rumah (blog) saya ini kering kerontang dari update posting. Kalau diibaratkan rumah mungkin sudah banyak sarang laba-laba menghiasinya. Ketika saya lihat postingan terakhir saya tertanggal 30 Agustus 2013 saya baru ingat kalau sudah lama tidak melongok kesini. Ini juga termasuk jangka waktu terlama saya tidak update postingan. Saya pun teringat istilah teman-teman blogger dengan sebutan “blogger pingsan” yang mempersonifikasi seorang blogger (yang punya blog) tapi postingannya kosong atau dalam rentang waktu yang lama tidak terjamah. Seperti orang yang pingsan dia hanya non-aktif sementara lalu sadar lagi. Begitu juga istilah blogger pingsan, dia non-aktif postingan dalam beberapa waktu kemudian aktif lagi memposting. Bagaimana kalau non-aktifnya kebablasan. Mungkin istilahnya jadi blogger is dead. Hee… tapi yang dead bukan bloggernya melainkan blognya. Bisa juga blogger mati suri, whatever-lah istilahnya…

Begitulah yang saya rasakan juga. Akhirnya kepingsanan itu menghinggapi saya dalam menulis (read: posting blog). Betapa tidak, hampir dua bulan saya pingsan sebagai seorang blogger. Meskipun kalau ada yang nanya mengapa, saya bisa memberikan alasan-alasan klasik. Yah, namanya manusia selalu saja dihiasi alasan klasik, dari mulai kesibukan kerja, ngurus ini-itu, di sekolah mau akreditasi, mengisi acara di berbagai tempat lah.. whatever, itu semua alasan klasik. Intinya sih ya terletak di atmosfir diri kita. Salah satunya adalah seringnya kita menunda tulisan. Kalau masalah inspirasi, sumber, bahan tulisan sih dari mana dan kapan saja selalu ada. Semua pemateri seminar, workshop (termasuk saya) selalu mengingatkan itu, yang penting tulis saja, tentang apa saja.

Penundaan memang bisa berakibat panjang waktunya. Saya teringat ketika dulu menggarap skripsi saat kuliah S1. Pernah menunda sesaat beberapa hari saya tidak mengetik, maka terus berkelanjutan hampir satu semester. Tetapi saat memulainya lagi, baru saja meletakkan jari di atas keyboard maka seketika itu ide mengalir terus menerus dan tak terasa sudah satu bab. Itulah keajaiban menulis. Semua orang punya potensi dan bakat menulis. Bukankah kita sekolah pasti menulis terus. Problemnya adalah kemauan dan kesungguhan. Kapan dia mau menulis dan sungguh-sungguh menulis sehingga tidak menunda diri untuk mulai menulis. Maka kata kuncinya sekali lagi, jangan menunda untuk menulis. Selagi ada waktu tulislah. Saya pernah menulis dalam keadaan macet total saat mudik, sedikit demi sedikit saya tulis melalui tablet. Pernah juga menulis saat menunggu antrian panjang di loket.

Ternyata semua itu bukan menjadi halangan bagi kita. Apalagi jaman sekarang yang bisa akses tulisan dimana saja. Dari smartphone, tablet, netbook dimana saja kita bisa menulis, kita bisa sharing segala sesuatu ke seluruh penjuru dunia. Semoga tulisan ini bisa memotivasi saya pribadi dan kita semua khususnya untuk terus menggiatkan produktivitas menulis sebagai ladang amal kita juga.


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: