abuabbad.com

Home » Event » Catatan Memorian Dan Pelajaran Dari Arena Silatnas IKAA 2013 [Part 1]

Catatan Memorian Dan Pelajaran Dari Arena Silatnas IKAA 2013 [Part 1]

Menulislah dan rasakan berkahnya

bhayusulis.guru-indonesia.net

Blog GeSchool

Sepanjang ingatan saya menghadiri acara silatnas (silaturahmi nasional) Ikatan Keluarga Abituren Attaqwa (IKAA) yang notabene wadah perkumpulan para alumni Pondok Pesantren Attaqwa Ujungharapan Bekasi baru pada tahun 2013 ini saya hadir full dari awal hingga akhir acara. Tahun-tahun sebelumnya biasanya hadir sekitar jam 10-an dari jadwal yang umumnya dimulai jam 8 pagi. Bahkan pernah hadir mepet saat seremonial beranjak ke acara doa yang biasanya setelah doa kemudian penutupan dan lanjut ramah tamah (read: makan siang bersama), yang terakhir itu waktu saya masih jadi mahasiswa (naluri mahasiswa perantauan datang pas acara “inti”). Untuk tahun ini bahkan bukan hanya hadir dari awal melainkan juga mengikuti (beberapa) step by step perkembangan panitia dalam mempersiapkan acara. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2014 / 1435 H yang akan datang tepat Silatnas ke 50 (setengah abad) IKAA jatah kepanitiaan secara estafet beralih ke alumni periode saya angkatan tahun 2004 (Al-Adzkar ’04). Dengan demikian kami seperiode sedikit banyak sambil belajar dan sharing bagaimana mengelola grand event tahunan IKAA ini.

Silatnas IKAA ke 49 yang diadakan tanggal 18 Agustus 2013 di Aula Ponpes Attaqwa Puteri ini sejujurnya juga menghadirkan sebersit rasa kuriositas dalam benak saya karena info yang tidak terlalu massif dari panitia namun nyaris membuat kita terpana saat real acara dilaksanakan. Bahkan saya selalu menyempatkan membuka situs panitia di www.silatnas2013.com yang disediakan khusus sebagai pusat informasi juga tidak terlalu banyak inisiasi-inisiasi yang sifatnya gradual dan expectively. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang setiap langkah panitia bisa kita dapati infonya melalui facebook, sampai-sampai urusan dapur panitia berkaitan dana saat acara sudah mepet pun menjadi konsumsi publik. Melalui kacamata organisatoris saya angkat topi dan banyak belajar dari panitia tahun ini. Dari segi pola komunikasi publik melalui media juga efektif, mereka baru share info di facebook secara massif saat-saat mendekati hari H yang hanya berisi info undangan, jamuan acara dan menghitung hari menuju Silatnas. Tidak ada info siapa tamu undangan yang akan mereka datangkan. Beberapa kawan alumni banyak yang bertanya-tanya tentang itu, maklum sebagian kita masih menganut “stereotype” bahwa acara besar bisa dikatakan prestisius kalau ada tamu VIP semisal tokoh nasional, wilayah, daerah sampai tokoh lokal. Infonya pun saya amati hanya melalui satu jalur yaitu akunnya bang Umam (Khaerul Umam, M.Si) sebagai sekretaris panitia. Saya memahaminya ini sebagai jobdes yang mereka jalankan sesuai tracknya, dimana informasi-informasi tersebut dishare (hanya) melalui jalur sekretaris yang bisa dikatakan sebagai Jubir panitia. Dari segi pendanaan panitia tahun ini juga selaras dengan instruksi bendahara IKAA Pusat bang H. Labib yang tidak memperkenankan mengajukan proposal dana ke pemda atau instansi pemerintahan lainnya. Bisa dikatakan acara ini dari alumni untuk alumni, dana semua pure dari alumni.

***

Pukul 07 pagi saya sudah bertolak dari rumah menuju Ujungharapan yang rutenya diawali dengan mampir ke rumah sohib seperiode yaitu ustadz Nurkholis Nawawi, Lc (Olis Jenggot putera almarhum guru Nawawie Gabus). Sesampainya di sana hanya ada Olis dan satu kawan lagi yang bersiap menuju lokasi acara untuk lebih dulu mengisi stand di komplek Ponpes Attaqwa Puteri (kalangan kami sering menyebutnya dengan singkat yaitu “Baqyat” yang diambil dari nama masjidnya yaitu Masjid Albaqiyatus Sholihat). Nampak wajah ngantuk dari Olis karena memang malam sebelumnya bersama beberapa kawan berkumpul di Baqyat dalam rangka sharing kepanitiaan, bantu-bantu dan merapihkan stand yang akan kami isi dari periode Al-Adzkar ’04. Olis merupakan ketua panitia Silatnas yang akan datang di tahun 2014 dari periode kami (Al-Adzkar) dan saya sendiri ditunjuk sebagai sekretaris panitia. Teringat dulu waktu di pondok saya selalu kebgian jatah sekretaris dalam kepanitiaan mulai dari jambore, HUT RI, musabaqoh sampai rapat pleno PPA (Persatuan Pelajar Attaqwa). Sambil menunggu Olis siap-siap saya merapihkan laman (situs) yang akan digunakan sebagai pusat informasi Silatnas 2014. Mulanya situs ini merupakan blog Al-Adzkar sebagai media informasi, tulisan, temu kangen di dunia maya dan berbagai pernak-pernik yang kami kelola di bawah jobdes sekretaris umum. Berhubung kami akan menjadi panitia dan untuk efisiensi media maka pada tahun ini akan diintegrasikan dan difokuskan sebagai Information Centre Silatnas ke 50 tahun 2014 melalui domain www.silatnasikaa2014.com

Setelah semuanya rampung kami pun bergegas menuju Baqyat untuk menghadiri Silatnas. Nampak kendaraan sudah ramai dipelataran parkir sekitar gedung madrasah Aliyah Attaqwa Puteri. Kami pun langsung menuju aula tempat dimana acara dilaksanakan sambil ngobrol ngalor ngidul mengingat memori dulu waktu masih jadi santri dimana untuk masuk ke komplek ini bisa dikatakan “haram lidzaatihi”. Biasanya kami para santri putera hanya mampu memandangi gedung dari luar pagar. Kalau pas olahraga lari di hari sabtu pagi melintasi depan komplek Baqyat kontan santri-santri pun lari sambil lompat-lompat berharap ada santriwati yang mereka lihat dari balik pagar dan tembok. Untuk sebatas itu senangnya bukan kepalang. “ente paling sregep karna ente kabag bagor (bagian olahraga) dulu”, celetuk seorang kawan sambil melemparkan senyum ke arah saya. Tak terasa kami sudah tiba di depan aula, berhubung stand periode kami dekat dari meja penerimaan tamu dan antrian presensi tamu masih panjang kami pun langsung menuju stand. Saya ingat dua tahun yang lalu (2011) acara Silatnas diadakan di aula ini juga dengan panitia angkatan tahun 2001 (Salut). Tahun ini aulanya sudah kelihatan lebih rapih. Akhirnya, eng ing eng…. rasa kuriositas yang saya rasakan terjawab sudah. Benar kan, ada sesuatu yang beda dari konsep silatnas tahun ini yang saya rasakan sebagai surprise. Dari beberapa hal yang terpantau saya diantaranya setting tempat duduk barisan depan dibuat meja bundar ala ILC (Indonesia Lawyers Club) yang umumnya kita dapati di hotel-hotel. Menurut panitia setting ini untuk memudahkan mobilitas alumni per periode di dalam satu meja bundar. Namun saya dan kawan seperiode tidak (tepatnya masih malu-malu) menempati meja bundar. Pertama karena mayoritas berada di stand dan kedua masih ada semacam adagium bahwa biasanya deretan depan tempatnya alumni-alumni sepuh, guru-guru, senior, alumni “sukses” dan sebagainya, sedangkan kita masih tergolong alumni muda baru 9 tahun jadi alumni.

Dari aspek pengisi acara hiburan ternyata panitia mendatangkan Wafiq Azizah, seorang pelantun tembang-tembang shalawat yang saya kenal pertama kali waktu masih belajar di pondok. Ada juga penyair Dr. Abdul Hadi yang membacakan syair (saya tidak jelas mendengarnya karena sudah agak berisik). Selain itu ditampilkannya juga whirling darwis atau sufi dance Rumi yang menari berputar-putar saat perform dari Wafiq Azizah. Saya semakin menikmati penampilan-penampilan itu sambil jeprat-jepret menggunakan kamera bang Nurkholis “notaris” anggota komunitas Jepret IKAA setelah mendapat instruksi dari koordinator (momod) group Jepret IKAA bang H. Adang Iskandar. Kebetulan stand komunitas Jepret IKAA, Jurnal Nur Attaqwa dan komunitas IT Attaqwa bersebelahan dengan stand Al-Adzkar. Saya pun langsung dapat tugas dari koordinator (momod) group facebook Jepret IKAA untuk merapihkan beberapa display pameran photo sekaligus moto-motoin acara silatnas ini.

Bersambung…….

Album Dokumentasi

This slideshow requires JavaScript.

 


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: