Banyak aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dalam upaya mengusir kejenuhan belajar. Umumnya mereka melakukan sesuatu yang disukai atau digemari. Bagi sebagian peserta didik yang suka bermain tentunya aktivitas bermain menjadi salah satu alternatif. Namun ada juga bermain yang berdampak kurang baik jika terus menerus dilakukan. Game online, menjadi salah satu pemicu ketergantungan anak dengan internet yang kurang baik.
Bagi pendidik dan orang tua wajib begi mereka untuk mendampingi dan memberikan arahan kepada mereka agar jangan sampai kegemarannya bermain game online menjadi candu yang justeru menjadi kontra produktif terhadap peningkatan semangat belajar. Sesekali mungkin tak masalah. Namun jika itu dilakukan terus menerus maka akan berbeda outputnya.
Sebetulnya banyak sekali ragam permainan yang bisa dijadikan jeda / break saat mereka berada dalam kondisi jenuh pada kelas (pembelajaran). Pendidik jangan hanya terpaku di dalam kelas, melainkan bisa gunakan outdoor atau sarana di luar kelas untuk merefresh kondisi otak peserta didik. Outdoor (lapangan) juga bukan hanya monopoli guru olahraga, dalam artian aktivitas belajar yang berada di luar kelas bukan hanya milik pelajaran Olahraga dan guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan).
Maka tak ada salahnya sesekali ajak peserta didik keluar kelas untuk sesekali bermain baik sekedar ice breaker maupun terintegrasi dengan pelajaran. Permainan tradisonal misalkan, di dalamnya banyak kandungan filosofi dan nilai-nilai yang bisa meng-edukasi kita semua. Bahkan anak-anak umumnya mampu menghadirkan sendiri permainan yang menyenangkan bagi mereka. Seperti murid-murid yang mungkin sudah bosan dengan internet karena setiap hari mereka menggunakan laptop dalam belajar sekaligus terkoneksi internet. Jika tidak diarahkan mungkin mereka lebih asyik dengan game online atau aktivitas di dunia maya yang tanpa filter.
Maka dengan memberikan edukasi kepada mereka tentang permainan-permainan tradisional yang dulu pernah kita mainkan dengan demikian kita juga tetap menjaga budaya (permainan) Indonesia. Bahkan di salah satu sekolah yang pernah penulis kunjungi di Jakarta mereka membuat pojok khusus (corner) yang menyajikan permainan-permainan tradisonal (khususnya permainan yang berasal dari tanah Betawi). Mari kita mainkan dan jaga permainan-permainan tradisional.
Murid-murid penulis sedang asyik bermain “petak jongkok”