Membaca berita-berita yang marak akhir-akhir ini banyak yang menggelikan, haru, sedih, namun tak tertutup kemungkinan juga lucu bila disimak. Mengingatkan saya akan puisinya Gus Mus yang memiliki nama asli KH. Musthofa Bisri. Kyai yang nyentrik dengan puisi-puisinya ini pernah membacakan suatu puisi pada acara pembacaan puisi bersama penyair SITOK SRENGENGE (Depok) dan TIMUR SINAR SUPRABANA (Semarang) tahun 2011 silam di Gedung THOMAS AQUINAS UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Tajuk puisinya bertemakan “Membaca Indonesia”. Sudah lewat beberapa tahun puisi itu dibuat oleh Gus Mus dan dibacakan langsung namun rasanya hingga saat ini masih relevan dan kontekstual. Puisi tersebut berjudul “Negeri Haha-Hihi”. Berikut puisinya yang bisa mengocok perut juga.
Negeri Haha-Hihi
(KH. Musthofa Bisri)
Bukan karena banyaknya grup lawak maka negeriku selalu kocak.
Justru grup-grup lawak hanya mengganggu dan banyak yang bikin muak.
Negeriku lucu dan para pemimpinnya suka mengocok perut.
Banyak yang terus pamer kebodohan dengan keangkuhan yang menggelikan.
Banyak yang terus pamer keberanian dengan kebodohan yang mengharukan.
Banyak yang terus pamer kekerdilan dengan teriakan yang memilukan.
Banyak yang terus pamer kepengecutan dengan lagak yang memuakkan. Ha ha…
Pejuang keadilan jalannya miring
Penuntut keadilan kepalanya pusing
Hakim main mata dengan maling
Wakil rakyat baunya pesing. Hi hi …
Kalian jual janji-janji
untuk menebus kepentingan sendiri
Kalian hafal pepatah-petitih
untuk mengelabui mereka yang tertindih.
Pepatah-petitih, ha ha…
Anjing menggonggong kafilah berlalu
Sambil menggonggong kalian terus berlalu
Ha ha, hi hi……
Ada udang di balik batu
Otaknya udang kepalanya batu
Ha ha, hi hi……
Sekali dayung dua pulau terlampaui
Sekalu untung dua pulau terbeli
Ha ha, hi hi……
Gajah mati meninggalkan gading
Harimau mati meninggalkan belang
Kalian mati meninggalkan hutang
Ha ha, hi hi……
Hujan emas di negeri orang hujan batu di negeri sendiri
Lebih b aik yuk hujan-hujanan caci-maki
Ha ha, hi hi……