Alhamdulillah hari ini atau tepatnya malam ini saya berkesempatan hadir di almamater tercinta Pondok Pesantren Attaqwa Ujungharapan Bekasi untuk bersilaturahim, menimba ilmu, menggairahkan diri untuk menyambut datangnya bulan Muharram tahun baru 1433 H, berdoa bersama untuk kebaikan di tahun yang baru ini. Malam minggu yang biasanya rutin bermain futsal bersama kawan-kawan alumni angkatan 2004 maka untuk malam ini diliburkan, Masjid Jami’ Attaqwa di gerbang pondok pun ramai oleh para jama’ah dari penjuru Bekasi, mulai dari anak-anak, remaja, bapak-bapak hingga para orang tua. Malam ini pun menjadi terasa sangat barokah terlebih saat berkumpul bersama dengan para ulama, guru, dan umara guna memeriahkan gebyar muharram 1433 H dalam acara Tabligh Akbar yang kali ini dikomandoi oleh IKRA (Ikata Remaja Attaqwa).
Setelah sebelumnya saya hadir berdoa bersama di penghujung tahun 1432 H sejak ba’da ashar hingga menjelang maghrib di masjid dekat rumah. Doa akhir tahun yang rutin kita baca sebagai bahan renungan kita juga terhadap apa yang kita jalani dan kita isi kehidupan ini selama satu tahun kebelakang. Selepas maghrib barulah membacakan doa awal tahun kemudian berangkat menuju Pondok Pesantren Attaqwa Putera Pusat Bekasi.
Waktu terus berputar tanpa pernah berhenti. Ia bahkan tak bisa diperlambat ataupun dipercepat meskipun kita menginginkannya. Dan kini, waktu membawa kita pada penghujung bulan Dzulhijjah 1432 H. Kita berada di hari terakhir tahun 1432 H. Dalam hitungan detik, kita sudah memasuki lembaran baru: tahun baru Islam 1433 H. Ada ayat inspiratif yang bisa dijadikan bahan kontemplasi-evaluatif untuk muhasabah transendental guna memperbaiki diri dalam setiap langkah kehidupan yang sementara ini:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Hasyr: 18)
Ada beberapa hal yang menarik pada tiap pergantian tahun dalam kalender Islam ini. Budaya dan tradisi keagamaan yang berbaur di jiwa para muslimin seakan mengalahkan kemeriahan pergantian tahun masehi yang selalu semarak dengan terompet dan petasan. Perayaan tahun baru Islam selalu dimeriahkan dengan lantunan-lantunan shalawat, dzikir, untaian tausiyah dalam pengajian bahkan tabligh akbar. Bahkan dalam literatur doa-doa terdapat doa khusus untuk akhir tahun dan awal tahun. Semoga kita semua senantiasa menjadi pribadi-pribadi yang selalu merecovery, memformat dan menginstall ulang kebaikan-kebaikan dalam diri kita. Selalu mengupload kemanfaatan untuk semua manusia, dan meng-uninstall segala bentuk keburukan.
Selamat Tahun Baru 1433 Hijriyah, Kullu ‘aamin wa antum bikhoir… Amiin…
Good Lucy Sobat, teruskan Perjuanganmu. Saya sedih, sebagian saudara-saudara kita tak memahami Tahun Baru Hijriyyah dan Tahun Baru Masehi. Tapi saya yakin, semangat kita dalam beramal shaleh tak pernah pudar. semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita dalam meraih ridhoNya, amin. wss
thanks dab.. Sama-sama kawan, suksess selalu, diberkahi Allah dan bermanfaat bagi yang lain..
salam perjuangan pendidikan bangsa..