KEMERIAHAN GURU DAN BLOGER, JAMA’AH HAJI, DAN INISIASI ISLAMIC CENTRE BEKASI

Berawal dari sebuah undangan yang saya terima pada akun jejaring sosial, sekilas langsung saya baca ternyata berasal dari pengurus IGI Bekasi (Ikatan Guru Indonesia). Isi undangannya tentang pelatihan blog untuk para guru yang akan dilaksanakan di Islamic Centre Bekasi pada 30 Oktober 2011. Tanpa pikir panjang saya langsung kontak link dari IGI yang memang sudah sering komunikasi dengan saya, menurut informasi prosesnya transfer biaya administrasi terlebih dahulu setelah itu konfirmasi via sms.

Keesokan harinya, sehari setelah saya menerima undangan tersebut ada sms masuk di ponsel saya yang mengabarkan bahwa peserta sampai pada hari itu sudah mencapai kurang lebih 40 orang, menurut info yang saya terima pesertanya terbatas 50 orang dan ada cadangan sekitar 10. pada hari yang sama, setelah pulang ngajar saya langsung mampir ke ATM untuk transfer administrasi pelatihan tersebut karena takut sudah penuh quotanya, saya lebih senang transfer via ATM Bersama ketimbang ngantri di bank. Transaksi berhasil dan konfirmasi sudah terdaftar.

Minggu 30 Oktober 2011, pukul 07.40 saya berangkat dari rumah komplit dengan peralatan pendukung untuk pelatihan, notebook, modem, dan kabel roll. Saya bawa kabel karena kebetulan notebook saya baterainya sudah tidak normal, khawatir kekurangan pusat arus listrik maka saya berinisiatif bawa kabel tambahan. Tiba di Islamic Centre pukul 08.00 sudah padat dipenuhi orang-orang, awalnya saya mengira peserta pelatihan menjadi sangat banyak, ternyata mereka adalah para calon jamaah haji yang sedang pelepasan untuk berangkat dari asrama haji Islamic Centre Bekasi. Terlintas doa di benak saya, semoga mereka menjadi haji yang mabrur dan mendoakan saudara-saudaranya sesama muslim agar segera menjadi tamu Allah kelak. Amiin..

Setelah parkir motor saya langsung langkahkan kaki menuju lokasi pelatihan yaitu di Gedung Aula KH. Noer Alie, berhubung saya tidak asing lagi dengan tempat ini akhirnya saya langsung berjalan dengan santai menuju Aula tanpa harus mencari-cari seperti beberapa peserta lainnya. Sampai di halaman Aula KH. Noer Alie saya menjalankan “ritual” khusus saya, dari dulu sejak saya mengenal gedung Islamic Centre ini saya selalu sempatkan kirim al-Fatihah untuk guru tercinta Alm. Al-Maghfurlah KH. Noer Alie (Pahlawan Nasional, Pendiri Yayasan Attaqwa yang juga inisiator Islamic Centre). Menurut salah seorang guru saya waktu nyantri di Pondok Pesantren Attaqwa, KH. Nurul Anwar, Lc yang notabene putera KH. Noer Alie, adalah KH. Noer Alie yang menginisiasi adanya Islamic Centre Bekasi ini. Sejak itu pula saya merasa kagum dengan ide cemerlang ini, bayangkan saja, seorang ulama besar punya pandangan “lokalistik” yang jauh ke depan untuk membangun sebuah pusat kegiatan Islam yang dikenal dengan Islamic Centre. Kekaguman saya itu bukan tanpa alasan, sebagaimana kita tahu Bekasi termasuk kota religius dengan mayoritas penduduknya Muslim yang sudah sepantasnya memiliki Islamic Centre sebagai arena aktualisasi islamisasi berbasis kultural.

Masih menurut info guru saya tersebut, inisiasi KH. Noer Alie tersebut diamini oleh Bupati Bekasi pada saat itu. Kecemerlangan ide tersebut saya rasakan sampai saat ini setiap saya melintas atau mampir di Islamic Centre, dimana Bekasi sudah menjadi kota berkembang, kalau kita lihat saja sepanjang Jalan Ahmad Yani sampai arah gerbang tol Bekasi Barat dipenuhi bangunan-bangunan komersil, bahkan saya sering guyon kepada teman-teman waktu di Jogja bahwa Bekasi bukan lagi penyangga Ibu Kota melainkan Ibu Kota-lah yang penyangga Bekasi. Bukan karena primordial, tapi itulah faktanya. Di tengah-tengah setting lokasi seperti itulah ada sebuah bangunan pusat keislaman yang dikelola oleh sebuah yayasan bernama Yayasan Nurul Islam. Oleh karena itulah, setiap saya berkunjung ke Islamic Centre baik itu untuk shalat atau pengajian di Masjid Nurul Islam, mengantarkan jamaah haji, bahkan menghadiri undangan pernikahan selalu saya panjatkan doa untuk sang inisiator. Seandainya bangunan ini tidak ada, maka full sudah sepanjang jalan Ahmad Yani tidak ada bangunan yang bertendensi religius, semuanya bangunan komersil.

Kembali menuju lokasi pelatihan yang ternyata berada di Aula KH. Noer Alie lantai 2, karena di lantai 1 sedang digunakan untuk acara walimatul ‘ursy. Tiba di lantai 2 ternyata sebagian kursi memang sudah diisi oleh para peserta, saya pun langsung registrasi dan diberikan fasilitas-fasilitas berupa seminar kit. Seperti tertera di undangan dan poster memang acara ini diselenggarakan kerjasama IGI Bekasi dan Komunitas Blogger Bekasi (be-blog), dan disponsori oleh Indosat, karenanya peserta pun dapat seperangkat souvenir dari Indosat. “Luar biasa juga ini acara”, celoteh saya dalam hati. Setelah dapat kursi yang menurut saya strategis langsung saja saya duduk dan mempersiapkan peralatan, mencari sumber arus listrik untuk memasang kabel roll dan menghubungkannya ke notebook saya. Ternyata kemeriahan belum selesai, dari pihak sponsor menyediakan juga jaringan WiFi, sehingga bagi yang tidak membawa modem bisa connect ke jaringan atau sinyal Indosat tersebut.

Setelah menunggu sekitar 20 menit acara langsung dibuka oleh MC dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan pengurus IGI, panitia dari be-blog dan dibuka dengan doa. Peserta nampaknya sudah sangat siap dan antusias untuk mengikuti pelatihan blog guru ini yang bertemakan “Menjadi Guru Kreatif Dengan Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran”. Bermacam-macam doorprize disediakan, dari mulai buku-buku dari para narasumber, handphone, sampai kue khas Bekasi. Pelatihan disampaikan secara interaktif dan langsung praktek pembuatan blog melalui wordpress, bahkan bagi sebagian guru yang belum mempunyai e-mail juga dibuatkan terlebih dahulu e-mailnya.

Narasumber yang tampil merupakan orang-orang yang berpengalaman di ranah dunia maya blog dan pendidikan. Sebut saja yang pertama Amril Taufik Gobel yang membawakan materi “Menulis, Bloging dan Pergaulan Virtual”, dia merupakan peraih THE BOBS AWARD 2010 untuk kategori Blog Berbahasa Indonesia Terfavorit yang berbagi pengalaman serta ilmu tentang blog dan karakteristiknya. Setelah itu ada juga ibu Ajeng, Dosen Fakultas Kedokteran UI yang juga menjabat Sekjen Bloger Asean ini membawakan materi “Etika Ngeblog”. Pada dasarnya blog cenderung bebas dan tidak ada yang bisa memberi sanksi, bahkan saking bebasnya bisa jadi kebebasan nulis di blog melebihi kebebasan menulis di media cetak. Oleh karenanya, filternya adalah normatif bersumber pada diri kita masing-masing yang terbungkus dalam satu kata ‘etika’.

Selain mereka juga ada Irfan (blogpreneur, admin bloggerbekasi.com) yang menuntunkan para peserta untuk praktek membuat blog melalui wordpress. Terakhir adalah wijaya Kusumah yang akrab dipanggil Omjay, dia seorang guru TIK di SMP Labschool yang juga bloger, bahkan sudah banyak buku yang dia terbitkan hasil dari tulisannya di blog wijayalabs.com dan juga hasil penelitian. Omjay menyampaikan materi “Menjadi Guru Kreatif Dengan Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran”. Berdasarkan data dan trend kecenderungan saat ini media ICT sangat pesat perkembangannya, sehingga sudah seharusnya guru memanfaatkan ICT sebagai media dalam proses pembelajaran.

Di akhir acara tak ketinggalan sesi poto-poto oleh seluruh peserta dan panitia. Menurut info pelatihan ini akan dilaksanakan tiga tahap, pertama 30 Oktober, kedua di bulan November, ketiga di bulan Desember. Pada bulan Desember nanti saat berbarengan dengan liburan sekolah maka diadakan kunjungan langsung ke Indosat Centre di Jatiluhur. Jadi bagi para guru yang belum berkesempatan untuk ikut bisa ikut pada tahap selanjutnya. Salam Guru Bloger. . . .